Semoga Di bulan yang penuh berkah dan ampunan itu, kita senantiasa diberi kesehatan dan umur panjang oleh Allah SWT agar mampu menjalankan ibadah Puasa sebagaimana mestinya. dan Semoga amal ibadah kita semua diterima dan doa kita di bulan tersebut dikabulkan oleh Allah SWT. Amin Ya Rabbal 'Alamiin.
Namun sebelum kita masuk di Bulan Ramadhan kali ini, ada baiknya kita mengulang sedikit Perkara penting yang berkenaan dengan ibadah Puasa Ramadhan. Mulai dari Rukun Puasa, Syarat Wajib Puasa, Perkara yang membatalkan Puasa, dan juga Perkara yang membatalkan pahala puasa.
RUKUN PUASA
Baiklah, mari kita bahas perihal yang bertama mengenai Puasa, yaitu Rukun Puasa.
Adapun Rukun Puasa sebagaimana yang tertera dalam Kitab Sabilal Muhtadin itu ada 3 (tiga) perkara.
Pertama, Niat. Wajib bagi seseorang yang akan berpuasa dalam bulan Ramadhan itu wajib meniatkan puasa dengan hati pada tiap-tiap hari yang puasa ia didalamnya, sedangkan melafadhkan niat dengan lidah adalah sunat hukumnya .
Kedua, Menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa. Perkara ini akan kita bahasa pada bagian selanjutnya mengenai perkara yang dapat membatalkan Puasa.
Ketiga, Yang Puasa (orang yang berpuasa) wajib memenuhi syarat wajib puasa sebagaimana yang dibahas dibawah ini.
SYARAT WAJIB PUASA
Selanjutnya Syarat Wajib Puasa.
Barulah seseorang itu diwajibkan ia untuk berpuasa apabila orang tersebut sudah memenuhi empat perkara. Pertama, Islam, maka tiadalah wajib berpuasa itu bagi orang yang non Islam alias Kafir. Kedua, Baligh, maka tiada jua wajib berpuasa bagi kanak-kanak yang belum sampai umurnya (Baligh) baik laki-laki maupun perempuan. Ketiga Berakal, maka tiada wajib puasa bagi orang yang hilang akalnya sebab gila. Dan yang terakhir (keempat) Kuasa, Maka tida jua wajib puasa bagi orang Yang tiada kuasa ia berpuasa dengan sebab sakit, Sangat tuha atau ata orang yang haid dan nifas karena bahwasannya kedua hal tersebut dibilangkan tiada kuasa puasa pada Syara’.
PERKARA YANG MEMBATALKAN PUASA
Perkara berikutnya adalah yang membatalkan Puasa.
Seperti yang kami himpun dalam kitab Kifayatul Ghulam, perkara yang membatalkan puasa adalah sebagaimana berikut ini.
- Menyampaikan sesuatu kepada rongga yang terbuka
- Menyahaja Muntah
- Wathi (Jimak) pada siang harinya
- Keluar mani dengan sebab menyentuh Perempuan
- Sebab datang haid dan nifas
- Gila
- Murtad
PERKARA YANG MEMBATALKAN PAHALA PUASA
Dalam Hal ini, Puasanya masih dianggap sah namun ia tidak mendapat pahalanya saja dari perbuatan puasa tersebut. jika diilustrasikan, seseorang yang telah bekerja dari pagi hingga sore pada hari itu namun ia tidak dibayar jerih payahnya (gajinya) bekerja setelah bersusah payah ia bekerja seharian. Dalam kitab Kifayatul Ghulam, perkara yang membatalkan Pahala puasa adalah sebagaimana berikut ini.
- Berdusta
- Mengupat-upat orang lain
- Mengadu-ngadu orang
- Bersumpah yang dusta
- Melihat perempuan yang ajnabi dengan syahwat
Semoga bisa bermanfaat untuk Kita semua.

EmoticonEmoticon